Rakatalenta.com - Rugi dalam berbisnis adalah hal biasa. Namun, apa jadinya bila salah
satu orang terkaya sejagat mengalami kerugian USD 2 juta atau sekitar Rp
19 miliar per jam? Adalah Eike Batista, seorang wirausahawan asal Brasil yang tahun 2012
masuk dalam peringkat ketujuh orang terkaya dunia. Tahun lalu, dia juga
berambisi melampaui kekayaan Carlos Slim, orang paling kaya di dunia,
dengan bisnis minyaknya.
"Saya akan menjadi orang paling kaya sedunia," ujar Batista tahun
lalu seperti yang dikutip dari Forbes. Tahun lalu, kekayaan Batista
mencapai USD 30 miliar atau sekitar Rp 290 triliun. Tahun ini, ternyata bukan tahun keberuntungan bagi Batista. Peringkat
dia merosot tajam menjadi nomor 100 dengan nilai kekayaan hanya USD
10,6 miliar atau sekitar Rp 102,65 triliun.
Praktis kekayaannya berkurang USD 19,4 miliar (Rp 187,86 triliun)
selama setahun terakhir atau sekitar 65 persen. Hal itulah yang membuat
Batista menjadi orang terkaya dengan kerugian paling banyak. Menurut perhitungan pihak Forbes, dalam setahun terakhir, kekayaan
Batista berkurang USD 1,6 miliar (Rp 15,4 triliun) per bulan, USD 53,15
juta (Rp 514,7 miliar) per bulan, dan USD 2 juta atau Rp 19 miliar per
jam.
Harga saham perusahaan-perusahaan milik Batista diketahui telah turun
secara signifikan. Di antaranya adalah OGX Petroleo e Gas Participacoes
SA yang labanya turun 80,25 persen. Rupanya tahun lalu adalah tahun yang buruk bagi Batista. Selain
merugi, anaknya, Thor Batista, juga telah menabrak hingga tewas anak
yatim yang bekerja harian pada saat ngebut di daerah miskin di Rio.
Alih-alih mengaku bersalah, pengacara miliarder itu menyalahkan pekerja
yang telah tertabrak.
Di sisi lain, kerugian yang dialami Batista itu telah mencoreng nama
dia di kampung halamannya. Kekayaannya dituduh hanya di atas kertas
saja. Selain itu, posisi ayahnya yang merupakan Menteri Energi dan
Pertambangan Brasil juga disinyalir membantu Batista meraup pundi-pundi
emasnya. Tak hanya itu, salah satu perusahaan pertambangan miliknya, MMX
Mineracao e Metalicos SA, tengah didenda USD 1,8 miliar oleh Ditjen
Pajak Brasil atas dasar penggelapan pajak tahun buku 2007-2008. Wah...Orang kaya tapi ga pakai perhitungan, di depositokan saja juga udah untung besar. Gitu z repot...Hehe