Rakatalenta.Com™, Di desa Jungsemi kecamatan Wedung kabupaten Demak ada tradisi lama
yang masih dilestarikan sampai sekarang. Tradisi ini berkaitan dengan
memetri desa atau selamatan seluruh warga desa dalam rangka menyambut
tanam padi.
Tradisi ini disebut uler-uler, entah bermakna apa namun diantara
makanan yang dijadikan selamatan tersebut berbentuk uler-uler yang
terbuat tepung kemudian di tambah parutan kelapa, Selain ada juga warga
yang membawa nasi dengan janjanan komplit, juga makanan lainnya.
"Wah
tradisi ini sudah lama sekali adanya, semenjak saya kecil tradisi ini
sudah ada. Oleh masyarakat tradisi ini dilestarikan sampai sekarang,"
ujar Ahmad Rizal Kaur Pembangunan desa Jungsemi
Dikatakan oleh
Ahmad Rizal, tradisi uler-uler ini jatuh pada hari Jumat Wage di bulan
Rajab atau bertepatan dengan musim tanam padi. Adapun lokasinya adalah
di bengkok atau persawahan desa (lurahan) sehingga pada hari itu seluruh
warga desa datang dengan membawa bermacam-macam makanan diantaranya
uler-uler.
Setelah seluruh warga desa berkumpul
mulai acara uler-uler (tolak bala) dilaksanakan dengan acara sambutan
kepala desa, doa bersama dipimpin oleh ulama setelah itu kegiatan makan
bersama.
"Hampir semua warga datang ke tempat ini, karena acara
ini merupakan ritual yang ditunggu-tunggi oleh seluruh warga desa
setahun sekali. Dan untuk tahun ini dibuat lebih ramai dibandingkan
tahun sebelumnaya," tambah Ahmad Rizal.
Sementara itu Kepala Desa
Jungsemi Kusgiyanto mengatakan, tradisi uler-uler atau tolak bala ini
setahun sekali diadakan dalam rangka melestarikan kebudayaan atau adat
desa. Selain sebagai perwujudan rasa persatuan dan kesatuan seluruh
warga desa yang harus terus dipupuk. Dengan doa bersama tersebut
diharapkan hasil pertanian di desa Jungsemi bisa berlimpah atau
meningkat dari tahun yang lalu.
Selain itu beerbagai macam
penyakit yang menyerang tanaman dan juga warga bisa terhindarkan."Ini
merupakan ritual atau tradisi leluhur atau pendahulu kita karena ini
kegiatan positif marilah kegiatan ini kita lestarikan sampai anak cucu
kita kelak," tambah Kusgiyanto.
Kusgiyanto dalam kesempatan itu
juga mengharapkan kepada warganya, untuk selalu rukun satu sama lain
dalam rangka membangun desanya. Selain itu pula mengajak bekerja keras
utamanya memanfaatkan sektor pertanian dengan sebaik-baiknya. Sehingga
hasil pertanian dari waktu ke waktu diharapkan selalu meningkat dan
imbasnya akan pula meningkatkan kesejahteraan warga.
Keramaian
tradisi uler-uler sangat dirasakan oleh warga desa Jungsemi , terbukti
persawahan bengkok lurah sangat ramai dengan datangnya ratusan orang
dari berbagai penjuru desa dengan membawa baki-baki yang berisi makanan.
Selain orang tua, remaja tak ketinggalan anak-anakpun meramaikan acara
ini.