Rakatalenta.Com™ Arsip berita online Indonesia, Partai Golkar rupanya masih 'dendam' dengan kemenangan SBY dalam Pemilu
2004 lalu. Menurut Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai
Golkar, Indra Jaya Piliang, dahulu SBY mengandalkan kegantengannya untuk
menarik simpati masyarakat.
"Beda dengan Pemilu 2004 dulu yang
diuji sama ibu-ibu siapa paling ganteng. Pak SBY lebih ganteng padahal
Wiranto lebih ganteng bagi saya. Dulu unsur perfomance lebih kuat.
Sekarang hal itu tidak penting," kata Indra dalam survei Pol Tracking
Institute di hotel Morisey, Jakarta, Minggu (22/12).
Tak terima
ketua umumnya disindir, Demokrat kemudian membalas. "Soal penampilan
menarik SBY tadi saya agak risih karen SBY di samping charming, program
SBY sudah terbukti. Dia presiden yang lengkap," ujar Anggota DPR dari
Fraksi Demokrat Didi irawadi.
Perdebatan ini diawali dari hasil
survei Pol Tracking Institute yang menyebutkan penampilan capres tidak
lagi penting dalam Pilpres 2014.
"Perlu integritas moral.
Pengalaman memimpin, perlu kepedulian dan empati, kemampuan kompetensi.
Walaupun penampilan tidak menarik, tidak penting kalau ketawanya enggak
menarik itu tapi elektabilitas tinggi. Kemampuan yang dibutuhkan," ujar
Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yuda.
Penampilan
menarik merupakan karakter yang paling kurang penting dalam pandangan
publik, yakni 60,10 persen. Sedangkan kemampuan menyelesaikan masalah
paling tinggi, mencapai 47,9 persen dibandingkan poin lainnya.
Survei
ini dilakukan pada 13 September sampai 11 Oktober 2013 di 33 provinsi.
Survei dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling itu
menggunakan margin of error 2,19 persen. [Merdeka]