Rakatalenta.Com™ Arsip berita online Indonesia -
Setelah joget Caisar, kini tren goyang oplosan yang dipopulerkan artis
Soimah pada program Yuk Keep Smile (YKS) di TransTV. Belakangan orang
tua mulai prihatin dengan joget oplosan yang dinilai terlalu vulgar
karena mulai diikuti anak-anak.
Gerakan joget itu sendiri
sebenarnya simpel. Ketika lagu sudah memasuki bagian reff, sekelompok
orang membuat barisan berjejer dan menghadap ke kanan atau ke kiri
secara bergantian. Kemudian, tangan kanan berada di kening, dan tangan
kiri di pinggang belakang, dan bagian panggul ditonjolkan ke depan.
Pinggul
kemudian diayun-ayunkan naik turun. Badan pun ikut bergerak maju
mundur. Gerakan ini berulang dilakukan sampai bagian reff lagu selesai.
"Anak
saya juga sudah pinter joget-joget seperti itu, padahal itu gerakannya
agak vulgar," begitu curhatan seorang bapak, Rian.
Meski belum mendapat laporan dari warga, Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) rupanya terus memantau fenomena tayangan yang
menampilkan berbagai jenis joget termasuk goyang oplosan tersebut.
"Terus terang kita sedang mengawasi dan memantau tayangan itu," kata Komisioner KPI, Agatha Lily, saat dihubungi merdeka.com.
Peluang
anak terpengaruh pada tayangan itu, kata Lily, bisa saja terjadi.
Bagaimana tidak, acara itu tayang setiap hari mulai pukul 19.30 WIB
sampai lebih kurang empat jam.
Lily menambahkan, KPI sendiri
pernah menegur tayangan YKS maupun program serupa di stasiun televisi
lain. Bahkan ada yang dilarang tayang oleh KPI.
"Karena mereka
melakukan lempar-lempar tepung. Itu kita tegur keras karena di dalamnya
ada candaan kasar dan berlebihan," tambahnya.
Maka itu,
menurutnya, tak menutup kemungkinan pula bagi KPI menindaklanjuti
tayangan goyang oplosan jika mendapat laporan dari masyarakat.
"Kalau
ada laporan akan kita kaji langsung misalnya tak sesuai aturan yang
ada. Dan kalau ternyata berlebihan akan kita sampaikan teguran kepada
yang bersangkutan," tutupnya. [
Merdeka]