Rakatalenta.Com™, Pelemahan nilai tukar Rupiah yang kini mendekati level Rp 12.000 per
USD, makin jauh dari prediksi pemerintah dalam asumsi makro Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013. Dalam asumsi
makro APBN-P 2013, pemerintah mematok nilai tukar Rupiah di level Rp
9.600 per USD.
Meski jauh dari asumsi pemerintah, Menteri Keuangan Chatib Basri
tidak mempermasalahkan. Menurutnya, yang terpenting pelemahan Rupiah
justru bisa menjadi obat meminimalisir defisit neraca perdagangan.
"Paling penting ekspetasi bahwa neraca perdagangan itu bisa
diperbaiki, ada surplus Rp 40 juta, nilai tukar langsung kuat," ujar
Chatib usai mengikuti Sidang Kabinet Terbatas di Istana Cipanas,
Cianjur, Jawa Barat, Senin (2/12).
Chatib yakin ada keuntungan lain dari menguatnya dolar AS. Salah
satunya meningkatnya penerimaan negara dari sektor migas. Makin kuatnya
dolar AS juga diyakini tidak banyak berpengaruh pada komposisi postur
anggaran negara.
Dalam perkiraannya, hingga akhir tahun, defisit APBN tetap terjaga
sesuai target. "Target defisit akhir tahun 2,4 tapi perkiraan saya 2,3
persen," katanya. [ merdeka ]