Berabad-abad manusia mencari ramuan yang bisa menjadikan tubuh
yang terus menua menjadi awet muda. Kini rahasia keabadian tersebut
ditemukan pada sebuah hewan yang jarang diperhatikan, cacing.
Cacing berjenis nematoda (satu keluarga dengan cacing pita) tersebut
diketahui dapat memasuki sebuah fase 'berpuasa' yang menjadikannya
berhenti melakukan penuaan.
Cacing Nematoda "C elegan" berhasil menghentikan pertumbuhan sel-sel
tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak mendukung adanya
kehidupan, termasuk saat makanan cacing itu langka. Fase penundaan
penuaan itu dilakukan oleh Nematoda-C saat masih berbentuk telur dan
ketika mereka masuk tahap perkembangan menuju dewasa.
Peneliti lantas mengambil kesimpulan mereka bisa meniru proses
biologis yang dilakukan oleh Nematoda-C ketika melakukan puasa untuk
melakukan penghentian total kehidupan seluruh sel tubuh secara
sementara. Profesor David R. Sherwood, peneliti Nematoda-C dari
Universitas Duke, mengungkapkan jika timnya akan membuat sebuah obat
anti-penuaan tanpa harus membuat manusia melewati proses puasa atau pola
diet yang dilakukan oleh Nematoda-C.
Menurut penelitian yang profesor Sherwood publikasikan di
PLOS Genetics,
terungkap jika setelah memasuki tahap puasa, cacing Nematoda-C akan
hidup 2 kali lebih lama, terutama saat makanan tersedia kembali.
"Penelitian ini tidak hanya mampu mengatasi masalah penuaan, tetapi juga kanker," imbuh profesor Sherwood.
Sifat sel kanker yang menjadi pasif saat kondisi tidak mendukung, dan
kembali aktif saat kondisi tubuh inangnya memburuk kemungkinan besar
sama seperti dengan yang dilakukan Nematoda-C. Oleh karena itu, dengan
mengetahui rahasi keabadian Nematoda-C, peneliti berharap bisa menemukan
juga teknik perawatan kanker baru, Daily Mail (21/6).