RakaTalenta.Com™, Hadirnya aplikasi SMS anti sadap terbilang kontroversial karena bisa
dianggap melindungi para koruptor dari jeratan hukum seperti Komisi
Pemberantas Korupsi (KPK). ICK Company, perusahaan yang membuat aplikasi
SMS Guard ini pun mengaku sadar betul dengan konsekuensinya.
Ketika dikonfirmasi
detikINET
tentang kemungkinan besar ini, Chief Commercial Officer ICK Company,
Arya Mandala Putra, tak menampik. Ia pun coba memberikan penjelasan
sekaligus justifikasi dari aksi bisnisnya yang cukup riskan ini.
"Kalau diminta KPK buka, ya kami akan kooperatif. Silakan saja dibuka, kami tidak akan menghalangi.
Toh,
kami juga tidak tahu apa isi SMS-nya. Meskipun kami yang menyediakan
layanan, yang pegang kuncinya ya cuma penggunanya," paparnya saat
ditemui di sela Indocomtech 2013, di Jakarta Convention Center.
Ia
juga memastikan, isi pesan yang dikirimkan oleh penggunanya ini tak
bisa diintip oleh mereka, meski SMS terlebih dahulu dienkripsi melalui
private server milik
SMS Guard. "Tidak akan masuk
record
di server kami. Begitu masuk server, dienkripsi, lalu diteruskan.
Begitu SMS diterima, langsung terhapus di server kami," jelas Arya.
Arya
juga sadar betul, aplikasinya ini bisa saja dimanfaatkan oleh para
koruptor untuk transaksi bisnis haram. Namun ia menegaskan, masalah
konten bukanlah tanggung jawab dari ICK Company.
"Ya, seperti
jualan pisau. Di tangan orang yang salah bisa untuk bunuh orang. Tapi
(di tangan yang benar) seperti koki, bisa juga untuk masak. Tergantung
yang memakainya," cetus dia.
ICK pun mempersilakan KPK untuk
membuka server miliknya jika diperlukan. Namun untuk urusan mendekripsi
pesan tersebut, KPK dikatakan oleh Arya, harus berusaha sendiri. "Kami
sendiri tidak bisa buka apa isi pesannya," tuturnya, kembali menegaskan.
Karena SMS tak bisa disadap dengan mudah, itu sebabnya ICK berani untuk
menggaransi ganti rugi hingga Rp 1,3 miliar untuk setiap pengguna yang
bisa membuktikan pesan SMS miliknya telah dibobol orang lain.
"Perlu
1.000 komputer paling canggih saat ini yang digabung secara bersamaan
untuk membuka kuncinya. Itu pun perlu waktu 3-5 tahun untuk membukanya.
Jadi, silakan saja kalau KPK bisa buka," kata Arya.
ICK sendiri
mengeluarkan tiga paket berlangganan, yakni Silver Rp 130 ribu per bulan
untuk 100 SMS dengan tingkat keamanan standar, Gold Rp 650 ribu per
bulan untuk 500 SMS dengan tingkat keamanan tinggi, dan Platinum Rp 1,3
juta per bulan dengan tingkat keamanan sangat tinggi.
Selain
diklaim anti sadap, aplikasi ini juga menawarkan fitur anti audit dan
anti forensik. Kehadiran aplikasi ini cukup menarik perhatian, apalagi
di tengah isu penyadapan yang sering terjadi saat ini.