Rahasia Jumlah Ayat Dan Angka-angka Yang Ada Dalam Al-Qur’an - Ketika ditanya kepada umat muslim berapa jumlah ayat dalam Al-Qur’an, hampir dipastikan sebagian besar dari mereka akan menjawab 6666 ayat. Angka cantik ini sungguh akrab ditelinga umat muslim, karena memang dari sejak kecil dulu angka ini selalu dijelaskan sebagai jumlah ayat dalam Al-Qur’an. Lalu apakah benar jumlah ayat dalam Al-Quran berjumlah 6666 ayat? Maka disinilah saya rasa perlu sebuah pembuktian.
Mengenai Jumlah Ayat Al-Quran memang terjadi perbedaan pendapat ulama, namun untuk jumlah ayat Al-Quran dengan mushaf ustmani yang ada pada umat muslim saat ini, berikut adalah jumlahnya berdasarkan hitungan saya dengan metode menjumlahkan jumlah ayat dalam setiap surat dalam Al-Qur’an.
PARA ulama sepakat mengatakan bahwa jumlah ayat al-Qur’an lebih dari
6.200 ayat. Namun berapa ayat lebihnya, mereka masih berselisih
pendapat.
Menurut Nafi’ yang merupakan ulama Madinah, jumlah tepatnya adalah
6.217 ayat. Sedangkan Syaibah yang juga ulama Madinah, jumlah tepatnya
6214 ayat. Lain lagi dengan pendapat Abu Ja’far, meski juga merupakan
ulama Madinah, beliau mengatakan bahwa jumlah tepatnya 6.210 ayat.
Menurut Ibnu Katsir, ulama Makkah mengatakan jumlahnya 6.220 ayat.
Lalu ‘Ashim yang merupakan ulama Bashrah mengatakan bahwa jumlahnya
jumlah ayat al-Quran ialah 6205 ayat.
Hamzah yang merupakan ulama Kufah sebagaimana yang diriwayatkan mengatakan bahwa jumlahnya 6.236 ayat.
Dan pendapat ulama Syria sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya Ibn al-Harits mengatakan bahwajumlahnya 6.226 ayat.
MENGAPA BERBEDA?
Sebenarnya tidak ada yang beda di dalam ayat Alqur’an. Semua pendapat di atas berangkat dari ayat-ayat Alqur’an yang sama.
Yang berbeda adalah ketika menghitung jumlahnya dan menetapkan apakah
suatu potongan kalimat itu menjadi satu ayat atau dua ayat.
Ada orang yang menghitung dua ayat menjadi satu. Dan sebaliknya juga
ada yang menghitung satu ayat jadi dua. Padahal kalau dibaca semua
lafadz Quran itu, semuanya sama dan itu itu juga. Tidak ada yang
berbeda.
Lalu mengapa menjadi beda dalam menentukan apakah satu lafadz itu satu ayat atau dua ayat?
Jawabnya adalah dahulu Rasulullah SAW terkadang diriwayatkan berhenti
membaca dan menarik nafas. Pada saat itu timbul asumsi pada sebagian
orang bahwa ketika Nabi menarik nafas, di situlah ayat itu berhenti dan
habis.
Sementara yang lain berpandangan bahwa nabi SAW hanya sekedar
berhenti menarik nafas dan tidak ada kaitannya dengan berhentinya suatu
ayat.
Lagi pula, nabi SAW saat itu juga tidak menjelaskan kenapa beliau
menarik nafas dan berhenti. Dan tidak dijelaskan juga apakah berhentinya
itu menunjukkan penggalan ayat, atau hanya semata-mata menarik nafas
karena ayatnya panjang.
Selain itu ada ulama yang menghitung kalimat
“bismillahirrohmnirrohim” di awal surat sebagai ayat, dan ada pula yang
tidak tapi hanya menghitung “bismillahirrohmanirrohim” pada surat
Al-Fatihah saja sebagai bagian ayat Alqur’an, ini juga bisa mempengaruhi
perhitungan.
Perbedaan dalam menghitung jumlah ayat ini sama sekali tidak menodai
Alqur’an. Kasusnya sama dengan perbedaan jumlah halaman mushaf dari
berbagai versi percetakan. Ada mushaf yang tipis dan sedikit mengandung
halaman, tapi juga ada mushaf yang tebal dan mengandung banyak halaman.
Yang membedakanya adalah ukuran font, jenis dan tata letak (lay out)
halaman mushaf. Tidak ada ketetapan dari Nabi SAW bahwa Alqur’an itu
harus dicetak dengan jumlah halaman tertentu.
BERAPA JUMLAH AYAT AL-QUR’AN SEBENARNYA?
Mari kita hitung: Mulai dari Surah Fatihah yang diakhiri dengan nomor
7. Itu adalah jumlah ayat bagi surah tersebut. Kemudian pergi ke ujung
surah 2 (Al-Baqarah) dan bertemu pula dengan angka 286. Teruskanlah,
surah demi surah, hingga ke hujung surah terakhir, yaitu surah yang
ke-114.
Jumlahkan kesemua angka itu, dan jumlah yang didapati adalah
jumlah ayat-ayat Alqur’an yang sebenarnya. Berikut ini daftarnya:
1-5 ( 7 + 286 + 200 + 176 + 120 ) = 789 ayat
6-10 ( 165 + 206 + 75 + 129 + 109 ) = 684
11-15 ( 123 + 111 + 43 + 52 + 99 ) = 428
16-20 ( 128 + 111 + 110 + 98 + 135 ) = 582
21-25 ( 112 + 78 + 118 + 64 + 77 ) = 449
26-30 ( 227 + 93 + 88 + 69 + 60 ) = 537
31-35 ( 34 + 30 + 73 + 54 + 45 ) = 236
36-40 ( 83 + 182 + 88 + 75 + 85 ) = 513
41-45 ( 54 + 53 + 89 + 59 + 37 ) = 292
46-50 ( 35 + 38 + 29 + 18 + 45 ) = 165
51-55 ( 60 + 49 + 62 + 55 + 78 ) = 304
56-60 ( 96 + 29 + 22 + 24 + 13 ) = 184
61-65 ( 14 + 11 + 11 + 18 + 12 ) = 66
66-70 ( 12 + 30 + 52 + 52 + 44 ) = 190
71-75 ( 28 + 28 + 20 + 56 + 40 ) = 172
76-80 ( 31 + 50 + 40 + 46 + 42 ) = 209
81-85 ( 29 + 19 + 36 + 25 + 22 ) = 131
86-90 ( 17 + 19 + 26 + 30 + 20 ) = 112
91-95 ( 15 + 21 + 11 + 8 + 8 ) = 63
96-100 ( 19 + 5 + 8 + 8 + 11 ) = 51
101-105 ( 11 + 8 + 3 + 9 + 5 ) = 36
106-110 ( 4 + 7 + 3 + 6 + 3 ) = 23
111-114 ( 5 + 4 + 5 + 6 ) = 20
———————————————————–
Jumlah besar = 6,236 ayat
———————————————————–
Setelah dijumlahkan didapatkan bahwa jumlah ayat di dalam Alqur’an
adalah 6236 ayat tanpa memasukkan 112 bismillah di awal surat Jika
dimasukkan kedalam perhitungan jumlahnya menjadi 6348 ayat, tetap tidak
sampai 6666. Jumlah ini ternyata sama dengan jumlah ayat dalam list
al-Qur’an digital. Allahu alam.
Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.
Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 114, keanehan yang ada diantaranya sbb :
- Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
- Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
- Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
- Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
- Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
- Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
- Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
- Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
- Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
- Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali.
- Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali.
- Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya)
- Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya)
- Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya)
- Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
- Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
- Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
- Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu.
- Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
- Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.
Sumber :
Rakatalenta.Com™ Arsip berita online Indonesia