Pohon Kelor, "Pohon Kehidupan" Dengan Sejuta Manfaat Kesehatan - Pohon Moringa yang menurut orang Indonesia dikenal sebagai pohon Kelor ternyata bagaikan pohon ajaib, karena hampir dari setiap bagian pohon ini seperti daun, bunga, akar dan bijinya bisa dikonsumsi dan memiliki khasiat penyembuhan yang mujarab untuk beberapa jenis penyakit.
Pohon ini bisa tumbuh hingga setinggi 10 sampai 15 meter. Selama ribuan tahun lalu, pohon ini telah digunakan oleh nenek moyang kita untuk obat. Hingga pada akhir tahun 1940, pohon ini baru dibuktikan khasiatnya secara medis melalui uji penelitian.
Pohon ajaib ini bahkan bisa mengobati lebih dari 300 jenis penyakit, mengandung lebih dari 90 nutrisi dan memiliki 45 antioksidan. Pohon ini memiliki banyak kesehatan seperti meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan aliran darah, menjaga kadar gula darah, memiliki sifat anti inflamasi, anti penuaan, meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan energi, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu saja, pohon ini juga terbukti mengandung senyawa anti kanker, yang berguna untuk mencegah sel – sel kanker tumbuh dan menyebar.
Buahnya yang masih muda bisa langsung dimakan mentah atau dimasak seperti kacang hijau atau kacang polong. Buah yang sudah masak (tua) jika digoreng rasanya seperti kacang tanah. Buah ini memiliki kandungan 40% bahan minyak mentah yang digunakan untuk memproduksi minyak goreng. Daunnya juga bisa digunakan sebagai sayuran untuk lalapan.
Bukan tanpa alasan jika pohon ini disebut sebagai “Pohon Kehidupan”, manfaatnya yang beragam diantaranya :
- Ketika benihnya retak, efeknya dapat membersihkan sumber air yang tercemar.
- Menjernihkan air yang keruh.
- Membersihkan bakteri dan tanah liat yang ada di dalam air.
- Manfaat kesehatan lain “tersembunyi” dibalik daunnya.
- Satu lembar daun dari pohon Moringa ini mengandung 125% kalsium.
- Mengandung 61% magnesium.
- Mengandung 41% kalium.
- Mengandung 71% zat besi.
- Mengandung 272% vitamin A dan 22% vitamin C.
Pohon Kelor atau Moringa bisa tumbuh dan banyak dijumpai dengan mudah di wilayah yang beriklim semi – kering, tropis dan sub-tropis termasuk Indonesia umumnya di masyarakat suku Jawa daun ini sangat familiar sebab sering digunakan sebagai campuran memandikan jenazah.