Anda mempunyai banyak sekali teman di akun Facebook dengan nama-nama samaran yang aneh. Entah itu digunakan untuk akun samaran, stalking, atau yang lain, tahukah Anda bahwa hal itu berlawanan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Facebook? Kasus yang mencuat ke permukaan terkait hal tersebut adalah kasus yang dialami oleh wanita berkebangsaan Inggris ini, seperti yang dilansir oleh Cosmopolitan.com.
Jemma Rogers, 30, mengganti nama akun Facebooknya menjadi Jemmaroid Von Laalaa untuk menghindari permintaan pertemanan yang tidak ia inginkan. Namun kemudian, ia mendapatkan pesan dari admin Facebook, yang meminta bukti terkait nama "barunya", apakah benar itu nama aslinya.
Percobaan pertama, Jemma mencoba mengedit nama pada foto kartu tabungannya dan menjadikannya sebagai bukti, namun hal itu gagal. Dan akun Facebooknya malah "dikunci" oleh pihak Facebook. Jemma memohon kepada Facebook untuk mempertimbangkan ulang keputusan tersebut, namun pihak Facebook mengatakan bahwa jika mereka tidak bisa memastikan siapa ia sebenarnya, mereka tidak akan membuka akunnya.
Lalu tak tanggung-tanggung, Jemma pun mengganti namanya (secara hukum) menjadi Jemmaroid Von Laalaa, dengan harapan ini akan memecahkan masalah. Namun akunnya masih terkunci, dengan respon bahwa mereka akan mempertimbangkan terkait hal ini. "Aku tahu aku sangat bodoh, namun tindakan Facebook sangat konyol. Akunku sudah terkunci selama lima minggu, dan aku harus kehilangan foto, pesan, serta momen berharga lainnya", kata Jemma.
Peraturan terkait "nama asli" di Facebook telah menerima berbagai pertentangan belakangan ini. Pada websitenya tertulis: "Nama yang Anda gunakan adalah identitas Anda, bagaimana Anda biasa dipanggil dan bagaimana identifikasi tersebut dapat kami terima". Sekelompok orang memprotes ketentuan tersebut.
Menurut Cosmopolitan.com, salah seorang juru bicara Facebook telah merespon terkait kejadian ini pada tanggal 13 Juli pukul 13:40 waktu setempat, yang isinya: "Facebook meminta orang-orang untuk menggunakan nama asli mereka, dengan tujuan mereka akan lebih bertanggung jawab terkait hal-hal yang mereka unggah atau mereka bagikan. Dan terkait masalah ini, kami telah melakukan kesalahan, namun kami telah mengaktifkan ulang akun tersebut minggu lalu. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan".
Belajar dari kejadian ini, Anda mungkin baru tahu bahwa menggunakan nama samaran dapat menimbulkan kasus sebesar ini. Mungkin memang ada baiknya Anda menggunakan nama asli Anda dalam akun-akun media sosial yang Anda miliki, dengan harapan Anda akan lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan akun tersebut.(vemale)