Rakatalenta.Com™, Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (24/6) diprediksi
menguat seiring imbas positif dari eksternal.
Potensi rebound nilai tukar rupiah awal
pekan ini salah satunya dipicu oleh adanya kelegaan pasar dari
intervensi Poeple's Bank of China (PBoC) terhadap pasar uang. Sebab,
jelang akhir pekan lalu, selain tertekan oleh kecemasan The Fed ada
juga kecemasan pasar pada krisis likuiditas perbankan China.
Suku bunga antar bank China melonjak ke level tertingginya sepanjang
sejarah hingga 14%. Ini menunjukkan keengganan dari bank-bank di China
untuk memberikan pinjaman satu sama lain. Terakhir kalinya, lonjakan
bunga antar bank ini pernah terjadi di AS. Tapi, saat itu masih
dibiarkan oleh The Fed sehingga memicu kolaps-nya Lehman Brothers.
Sedangkan pada Senin ini, terdapat kelegaan setelah PBoC mengintervensi
pasar dengan injeksi likuiditas senilai 50 miliar yuan atau setara USD
8,2 miliar. Ini seharusnya menambah sentimen positif bagi rupiah awal
pekan. Karena itu, rupiah cenderung menguat dalam kisaran Rp 9.870
hingga Rp 9.950.
Penguatan rupiah juga dipicu oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM). Untuk jangka pendek kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak pada
lonjakan inflasi hingga 9% pada dua tahun mendatang.
Kenaikan harga BBM
juga mempengaruhi perilaku konsumen pada semester II-2013 dan semester
I-2014 yang akan berpengaruh negatif pada rupiah. Tapi, di sisi yang
lain pemangkasan subsidi BBM ini akan mendongkrak tingkat belanja
pemerintah hingga 20% seiring anggaran yang lebih hemat 3% dari Produk
Domestik Bruto (PDB).
Jika alokasi belanja pemerintah benar direalisasikan untuk pengeluaran
pembangunan infrastruktur, diharapkan dapat meningkatkan laju investasi
di sektor riil. Defisit neraca perdagangan pun diharapkan membaik.
Pada akhirnya bisa terus melanjutkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan
kembali menopang penguatan rupiah dalam jangka panjang. Untuk jangka
pendek memang lebih banyak faktor negatif yang mendera laju rupiah.
Sebagai informasi, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas
antar bank Jakarta, Jumat (21/6) ditutup stagnan di level Rp
9.920-9.930.
Sumber Berita: financeroll.co.id