Rakatalenta.Com™, Laju nilai tukar rupiah kemungkinan akan
menguat dalam penjagaan Bank Indonesia (BI). Pada pada akhir pekan
lalu, mata uang nasional ini merosot mendekati level Rp 10 ribu per
USD. Diperkirakan rupiah menuju kisaran antara Rp 9.960-Rp 9.980 per USD
pada awal pekan ini, Senin (24/6).
Selain itu, kendati bursa Amerika Serikat (AS) sudah positif pada akhir
pekan lalu, tetapi indeks future Asia tercatat kompak turun. Kemungkinan
bursa Asia terkoreksi mengkhawatirkan pengetatan kredit di China. Pada
akhir perdagangan minggu lalu, sebagian besar mata uang Asia mengalami
pelemahan termasuk rupiah. Kurs rupiah ditutup melemah di Rp 10.011 per
USD (kurs tengah Bloomberg), dan yen melemah ke 97,9 per USD.
Kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan
(BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6%, dinilai kalangan pengamat
sebagai salah satu cara untuk menahan arus keluar modal investor asing
(Capital Outflow). Namun kebijakan BI tersebut sulit untuk menarik
capital inflow karena masih ada risiko yang diperhitungkan investor.
Sentimen negatif dari pasar global masih
cukup kuat dalam merespons rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The
Federal Reserve/The Fed) yang belum menyampaikan kepastian terkait
pengurangan stimulu atau quantitative easing (QE).
Sebagian besar bursa Asia juga melemah, termasuk bursa Indonesia yang
masih turun menjadi 4.515,4 (2,5 persen). Kepemilikan asing di saham
tinggal USD 48 juta ytd, turun dari tertingginya di USD 2,57 miliar 22
Mei lalu.
Sumber Berita: financeroll.co.id