RakaTalenta.Com™, Siapa sangka di balik wajahnya yang cantik Ketua Kabinet KM ITB,
Nyoman Anjani (23) adalah penikmat olah raga yang cukup menantang yakni mendaki
gunung. Sudah delapan gunung Indonesia ditaklukkan. Di atas Gunung ia
mengeksplorasi hamparan keindahan alam juga dengan seni fotografi.
Nyoman
memang sudah sejak remaja menyukai kegiatan yang yang mengharuskan
memiliki kesiapan mental, fisik, pengetahuan dan keterampilan ini.
Mantan semifinalis Putri Indonesia 2010 ini aktif di berbagai
keorganisasian pecinta alam sejak masih menginjak kelas dua SMA.
"Saya
sudah ke Gunung Gede, Pangrango, Argopuro, Rengganis, Arjuna, Tambora,
Rinjani dan Semeru," tutur Mahasiswi jurusan Teknik Mesin ITB itu.
Rinjani kata dia merupakan pendakian yang cukup sulit namun mengesankan.
Karena Keindahan alam terhampar luas di atas 3.726 meter permukaan
laut.
Baginya Gunung adalah bagian dari sahabat hidupnya. Karena
manusia pada dasarnya diciptakan untuk menyayangi apa yang ada di isi
bumi.
"Saya selalu mengajak mahasiswa ITB untuk selalu sayang terhadap sesama (manusia) dan alam."
Berangkat atas kecintaan alamnya pula yang menjadikan ia diberi amanah untuk memimpin organisasi kemahasiswaan ITB. Tokoh Soe Hok Gie adalah yang menginspirasi Nyoman. Bahkan ia tak sungkan menyebut, dirinya merupakan representasi dari sosok Gie ini.
Soe
Hok Gie adalah salah seorang aktivis Indonesia keturunan Tionghoa yang
turut andil dalam penurunan kekuasaan Orde Lama. Namun Gie juga adalah
penakluk gunung.
"Karena dia aktivis mahasiswa, tapi dia pecinta alam. Saya merasa dia punya idealisme sama dengan saya," paparnya.
Di
masa kepemimpinannya ia memiliki program yang juga tak jauh dengan
pendekatan dengan manusia dan alamnya. Berbekalkan program Ekpedisi
Pelita Muda Indonesia ia yakin ini adalah role kemajuan dunia
kemahasiswaan Indonesia. Pasalnya mahasiswa di sini akan melakukan
community development di daerah tertinggal melalui penyaluran teknologi
tepat guna.
"Jadi saya ini merasa ketika saya sudah lulus harus
meninggalkan hal-hal yang bermanfaat buat adik saya terutama rasa
nasionalisme, karena orang pecinta alam itu dididik untuk memiliki
nasionalis tinggi. Di situ saya melihat bahwa oke coba menyuarakan ini
minimal. Mencoba Mengajak anak ITB lebih dekat lagi dengan masyarakat
dan alam ataupun jadi pemimpin sekalipun," ungkapnya.
Mahasiswa
memang dinilai memiliki idealisme tinggi. Dengan notabene sebagai
makhluk kritis biasanya mahasiswa ingin berperan menjadi bagian dari
pengawas pemerintahan.
Dia menegaskan menyuarakan kecintaannya
terhadap Indonesia tak melulu harus dengan cara demonstrasi. "Intensitas
demo mahasiswa ITB memang tidak sering, kita itu harus ada musyawarah
mufakat dulu, dan benar-benar bahwa apa yang disuarakan memang suara
ITB," ungkapnya. Kalau pun demonstrasi ia menekankan akan selalu
menunjukkan cara yang elegan.
Cara menunjukkan cinta Indonesia
misalnya, yang akan dilakukan dalam waktu dekat di mana 2014 Indonesia
akan menghadapi demokrasi akbar.
Ia berencana mengundang Capres
yang membawa isu strategis untuk menjadi pembicara. "Sekarang kan anak
muda itu cenderung apatis, saya berpikir bagaimana ini tetap aware
walaupun sudah kritis, saya mencoba masa kampus ini bisa memilih
presiden dia yang kata dia paling baik," ucap putri bungsu dari pasangan
Komang Bagiasna dan Lundi Farida ini.