RakaTalenta.Com™, Pada bulan Oktober yang lalu Google sedikit memberikan bocorkan yakni sebuah buku panduan terkini untuk menilai kualitas (quality rater).
Buku panduan yang berisi informasi tentang bagaimana Google
menilai kualitas sebuah website atau blog. Apakah situs website atau blog Anda cukup baik atau tidak
menurut standar Google?
Apa yang dimaksud dengan buku panduan penilai kualitas?
Perlu Anda ketahui bahwa Google memiliki para penilai kualitas. Mereka
adalah orang-orang yang memeriksa hasil pencarian Google secara manual
untuk memastikan bahwa algoritma ranking bekerja dengan sempurna.
Seseorang akan bertugas mengunjungi situs yang diberikan Google untuk
sebuah query, yang kemudian mengevaluasi hasil query berdasarkan
relevansi. Apabila sebuah situs web atau blog tidak pantas untuk ditampilkan pada hasil pencarian,
mereka akan menandai situs tersebut sebagai situs spam.
Buku panduan
penilai kualitas ini berisi pedoman yang digunakan para penilai untuk
mengevaluasi halaman website atau blog. Meskipun Google sendiri sgera menghapus tautan ke
buku tersebut. Namun, isinya sudah banyak diketahui publik.
Beikut ini beberapa hal terpenting dari buku panduan penilaian kualitas tersebut:
1. Google akan menggunakan tingkat “relevansi”.
Google
menginstruksikan kepada para penilai kualitas untuk memberi rating sebuah website
sebagai “penting”, “berguna”, “relevan”, “kurang relevan” dan atau “diluar
topik”. Namun selain relevansi, Google lebih menyukai halaman yang “sangat memuaskan, memiliki otoritas, menghibur, dan atau terupdate”.
2. Jika ada sebuah kata memiliki lebih dari satu arti, Google akan menentukan dengan memilih yang paling populer.
Contoh : Google akan menganggap bahwa kebanyakan orang yang mencari dengan mengetikkan kata kunci “apple” lebih tertarik dengan perusahaan yang memiliki nama tersebut. Hasil
Pencarian yang bermakna lain (misalnya buah) akan mendapatkan tingkat
relevansi lebih rendah.
3. Halaman web yang relevan bisa jadi adalah spam
Google
akan memisahkan antara relevansi dan spam. Sebuah halaman web atau blog bisa
saja masuk kedalam kategori spam meskipun mengandung konten yang relevan. Jika situs Web atau blog Anda menggunakan tips dan trik dibawah ini, kemungkinan besar web atau blog Anda akan ditandai sebagai spam:
- Terdapat teks atau tautan yang tersembunyi.
- Terdapat redirection melalui beberapa URL
- Terdapat rotasi domain tujuan
- Keyword stuffing
- Menggunakan PPC namun halaman tujuan tidak relevan dengan iklan yang ada
- Iklan dan konten copas (copy-paste)
- Feed yang penuh iklan PPC, banner dan spanduk lainnya
- Doorway pages. Apa itu doorwoory pages silahkan baca disini
- Forum yang hanya berisikan konten copas
- Halaman pencarian palsu yang berisikan banyak iklan PPC
- Blog palsu yang penuh denganiklan PPC (splog – spam blog)
- Thin affiliate site yang tidak ada tujuan lain kecuali untuk make money, ajakan, promo dll
- Miskin konten asli
- Parked domain
4. Beberapa hasil pencarian yang masuk kategori “penting” untuk Google
Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa Google memiliki lima kategori relevansi. Untuk kategori
“penting” yakni situs web atau blog yang harus muncul dalam hasil
pencarian. Sebagai contoh, rakatalenta.com diharapkan menempati hasil teratas dengan kata pencarian “rakatalenta”.
Halaman sebuah profil media sosial sebuah
perusahaan (pada Facebook, Twitter dan lain-lain) tidak dianggap “penting” menurut buku
panduan penilai kualitas Google. Query generik tidak memiliki
hasil “penting”. Beberapa kata kunci pencarian seperti “travel
destinations” selalu generik. Tidak ada hasil “penting” untuk query seperti ini,
dan nama domain yang sama persis dengan query jenis ini tidak membuat
website tersebut dianggap “penting”.
5. Google akan membedakan tiga jenis query pencarian
Pencarian menurut Google dapat diklasifikasikan ke dalam query tindakan
(“do”), query informasi (“know”) dan query navigasi (“go”). Sebuah
query pencarian hanya bisa masuk dalam satu klasifikasi saja dan
tipe query yang menentukan hasil pencarian dianggap relevan. Contoh: query berorientasi tindakan “jual beli mobil” harus memiliki
hasil pencarian yang berorientasi melakukan tindakan.
6. Halaman yang relevan harus bebas dari kesalahan, bahasa yang tepat dan terarah sesuai target.
Jika Google mengira terdapat salah ejaan pada sebuah query, relevansi hasil
pencarian akan didasarkan pada ejaan yang dianggap benar atau seharusnya oleh Google. Sedangkan hasil pencarian yang tidak cocok dengan bahasa
query akan mendapat skor relevansi rendah. Jika query mencakup suatu
negara tertentu misal indonesia, maka hasil yang relevan harus berasal dari negara indonesia.
Halaman
hasil pencarian harus sesuai query. Pencarian bersifat ‘long tail’ akan
menampilkan hasil pencarian yang berbeda. Query yang terlalu panjang
harus memberikan cakupan hasil yang lebih luas.
7. Sebagian query pencarian secara otomatis akan bersifat lokal.
Jika query
tersebut tidak mengandung qualifier lokal. Sebuah contoh untuk query
seperti “obat herbal”.
Google berpikir bahwa hasil pencarian untuk
“obat herbal” harus menampilkan hasil lokal. Hasil yang
bersifat non-lokal dianggap kurang relevan atau malah akan dianggap tidak berguna
(diluar topik).
Jika Anda ingin
mendapatkan peringkat yang tinggi di halaman pencarian Google dan bukan untuk sesaat maka
cobalah untuk menghindari taktik spam dan usahakan selalu menggunakan metode optimasi yang etis. Anda memberikan apa yang diinginkan Google, maka website atau blog Anda akan berada
pada peringkat puncak dalam waktu yang sangat lama dihalaman pencarian.
Semoga informasi ini bermanfaat!