RakaTalenta.Com™, Anak adalah titipan dan rejeki besar dari yang Maha Besar.
Mendapatkan keturunan adalah fitrah manusia untuk meneruskan
keberlangsungan eksistensi manusia dan agamanya di muka bumi. Anak juga
sebagai bentuk kebesaran cinta dari Allah untuk mengikat dua pasang
manusia yang berbeda dari berbagai hal (buah cinta). Jadi, kehamilan
sangat-sangat bergantung dari keputusan Allah apakah sepasang suami
isteri itu sudah pantas atau belum menjadi orang tua.
Salah satu tujuan membangun rumah tangga adalah meneruskan garis
keturunan. Kehadiaran anak menjadi pelengkap kebahagiaan sebuah keluarga
ideal. Keluarga tanpa anak, bagaikan ruang hampa tanpa perabotan, bagaikan taman tak berbunga, bagaikan cinta tak terbalas.
Terlebih bagi mereka yang memahami keutamaan anak bagi orang tua dalam
Islam, sejuta harapan untuk memiliki anak akan senantiasa
membayang-bayangi hidupnya. Hanya saja, kenyataan tidak selalu mengikuti
harapan. Namun, sebagai orang yang beriman, kita tidak perlu terlalu
merisaukan. Karena apapun yang kita alami, tidak akan disia-siakan.
Semua bisa menjadi pahala.
Kuatkanlah Keyakinan
Kekuatan doa sebanding dengan kekuatan keyakianan. Karena itu,
sebelum memohon kepada Allah, kuatkan keyakinan Anda tentang kekuasaan
Allah terhadap isi doa yang Anda minta. Ketika Anda hendak memohon
keturunan kepada Allah, tanamkan keyakinan secara mendalam bahwa Allah
yang mangatur semua keturunan manusia.
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا
يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ
الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ
يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
“
Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Dia memberi anak perempuan kepada siapa saja yang
Dia kehendaki, dan Dia memberi anak laki-laki kepada siapa saja yang Dia
kehendaki. Atau Dia memberi sepasang anak perempuan dan laki-laki. Dia
juga yang menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki sebagai orang mandul.
Sesunguhnya Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.” (QS. As-Syura: 49 – 50).
Dengan memahami hal ini, semangat Anda untuk semakin berharap kepada
karunia Allah akan menjadi besar. Anda akan semakin bersandar kepada
Sang Kuasa dan tidak bosan mengulang-ulang doa dan permohonan
kepada-Nya. Dengan semangat ini, diharapkan bisa menjadi sebab Allah
memperkenankan doanya. Karena sekali lagi, kekuatan doa itu setingkat
dengan kekuatan keyakinan dan semangatnya.
Satu teladan yang membuktikan hal ini dan layak untuk kita tiru, ketabahan Nabi Zakariya
‘alaihis salam.
Sampai di usia senja, Allah belum memberikan karunia anak untuk beliau.
Namun, beliau tidak pupus harapan, sampaipun dalam kondisi yang membuat
orang umumnya putus asa untuk memiliki anak. Dalam Alquran, Allah
ceritakan perjuangan doa Nabi Zakariya:
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا (2) إِذْ
نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا (3) قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ
مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ
شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ
امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي
وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
Menyebutkan penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya,
Zakaria (2). Tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut
(3). Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan
kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa
kepada Engkau, ya Tuhanku (4). Sesungguhnya aku khawatir terhadap
kerabatku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka
anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera (5), yang akan
mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya
Tuhanku, seorang yang diridhai.” (6) (QS. Maryam: 2 – 6).
Beliau sudah tua, istri beliau mandul, yang secara logika manusia,
mustahil punya keturunan. Tapi bagi Allah lain. Dia Maha Kuasa untuk
memberikan apa yang beliau harapkan. Allah mengabulkan doa Zakariya:
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي
فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ * فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا
لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ
فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا
خَاشِعِينَ
“
Ingatlah kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku
janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris
Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan
kepada nya Yahya dan Aku perbaiki isterinya (sehingga dapat mengandung).
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada
Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang
khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 89 – 90).
Kemudian, disamping manfaat di atas, ketika seseorang betul-betul
meyakini Allahlah yang mengatur semua keturunan hamba-Nya, dia akan bisa
membawa diri dengan baik. Dia akan menerima dan ridha terhadap takdir
dan ketetapan Allah. Sehingga sekalipun dia tidak memiliki anak,
kesabarannya bisa menjadi sumber pahala baginya.
Banyaklah Beristighfar
Jangan lupa iringi doa anda dengan banyak beristighfar dan memohon
ampun kepada Allah. Karena Allah menjanjikan banyak hal bagi orang yang
banyak istighfar, salah staunya adalah anak. Allah menceritakan ajakan
Nabi Nuh kepada umatnya:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا* يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا* وَيُمْدِدْكُمْ
بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ
أَنْهَارًا
“
… istighfarlah kepada Rabb-mu karena sesungguhnya Dia Maha
Pengampun. Niscaya Dia mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan menciptakan kebun-kebun dan
sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12).
Ada seseorang yang mengadu kepada Imam Hasan al-Bashri –ulama senior
dari tabi’in– karena lama tidak punya anak. Orang itu meminta tolong
agar Hasan mendoakannya supaya punya anak. Hasan al-Bashri mengatakan,
“Perbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah.” Setelah ditanya,
mengapa beliau memberi saran untuk banyak istighfar. Belliau menjawab :
ما قلت من عندي شيئاً ؛ إن الله تعالى يقول في سورة نوح : استغفروا ربكم إنه كان غفاراً ….
“
Saya tidak menjawab dengan logikaku. Sesungguhnya Allah
berfirman di surat Nuh (yang aritnya): istighfarlah kepada Rabb-mu
karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun… dst.” (
Tafsir al-Qurtubi, 18:302).
Adakah Doa Agar Bisa Dikarunia Anak.
Beberapa situs dakwah yang peduli sunah Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika ditanya tentang doa permohonan anak, mereka menegaskan bahwa tidak ada doa khusus yang diajarkan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam
Fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan :
أما التزام دعاء معين تواظب عليه كأنه مطلوب بعينه لطلب الولد واعتقاد سنية ذلك، فهذا لم نقف على ما يدل على مشروعيته
Mengamalkan doa tertentu kemudian dirutinkan, seolah-olah doa itu
doa itu secara khusus dianjurkan untuk meminta anak dan diyakini adanya
anjuran doa ini, kami belum menjumpai adanya nash yang menunjukkan
disyariatkannya doa khusus tersebut.
(Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 43435).
Hanya saja, dalam Alquran, Allah SWT menyebutkan beberapa doa yang dipanjatkan Nabi Zakariya ketika memohon keturunan,
dan anda bisa menirunya. Salah satunya doa Zakariya yang Allah sebutkan
di surat Al-Anbiya di atas.Bisa juga dengan doa Nabi Ibrahim, yang
telah lama menunggu kehadiran anak :
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku anak yang shaleh.” (QS. As-Shafat: 100)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ketika ditanya, bolehkah orang yang lama
tidak dikaruniai anak memohon kepada Allah denagn doa Zakariya di surat
Al-Anbiya.
Jawaban beliau, Tidak masalah melantunkan doa seperti yang disebutkan. Dan jika dia berdoa dengan selain lafazd ini, seperti membaca :
اللهم ارزقني ذرية طيبة ، اللهم هب لي ذرية صالحة
“Ya Allah, berilah aku keturunan yang baik, anugrehkanlah aku keturunan yang shaleh.”
Atau misalnya doa-doa yang lain, semuanya baik. Contoh doa lainnya adalah firman Allah SWT.
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
“
Ya Allah, anugrehkanlah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Memperkenankan Doa.” (QS. Ali Imran: 38)
(
Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 8:423).
Selain kuasa dan kehendak Allah, ada faktor-faktor lain sebagai bentuk ihtiar manusia untuk memiliki keturunan. Kehamilan di dukung oleh
faktor-faktor berikut ini :
1. Faktor Mineral.
Cukupi kebutuhan mineral kalsium. Kalsium berperan penting untuk kualitas sperma dan gairah seksual
2. Faktor Hormonal
Cukupi
mineral seng (zinc). Seng berperan penting untuk menjaga keseimbangan
hormon dan pembelahan sel tubuh. Haid yang tidak teratur, rambut
rontok, luka sukar sembuh, gairah seks menurun, sariawan, ketombe,
pertumbuhan badan terganggu, menurunnya kecerdasan, gairah seks
menurun, nafsu makan turun, merupakan beberapa ciri kekurangan seng dan
gangguan keseimbangan hormon. Hindari penyedap rasa
3. Faktor Fisik
Kehamilan
sulit terjadi pada pasangan (dua-duanya atau salah satunya) yang
fisiknya sering mengalami keletihan (mudah capek), stres, ginjal lemah,
sperma encer, jantung lemah, tekanan darah tinggi dan tekanan darah
rendah, penderita anemia. Menjaga kualitas komunikasi antar pasangan
sangat membantu. Bersenda gurau dalam keseharian dan sebelum melakukan
kontak seks sangat dianjurkan. Tidak heran Rasulullah menganjurkan untuk
becanda dan memanjakan pasangan sebelum melakukan salah satu ibadah
yang paling nikmat itu. Stres akibat masalah hidup dan dikejar target
untuk punya anak juga harus dihindari.
4. Fisio Anatomi
Kesehatan
organ-organ tubuh juga menjadi faktor penting. Kehamilan sulit
didapatkan pada penderita ejakulasi dini, impotensi, gangguan prostat
pada laki-laki, keputihan, cacat permanen pada organ seksual (rahim,
penis, vagina, dll), penderita hernia, kanker serviks, kista, myom,
kanker indung telur, cacat pasca operasi, dll.
Jangan
sesekali melakukan pijatan di daerah perut dan rahim oleh orang yang
bukan ahli di bidangnya. Hindari operasi organ reproduksi seperti
rahim. Perempuan yang telah melakukan aborsi juga sulit mendapatkan
keturunan. Semaksimal mungkin hindari operasi kecuali dalam kondisi
yang sudah sangat mendesak.
Kesehatan 4 faktor tersebut
harus ada pada kedua pasangangan suami istri. Jadi, kalau salah satunya
mengalami gangguan kehamilan sulit terjadi. Ada faktor-faktor
pendukung lainnya di antaranya : memperhatikan masa subur dan posisi
kontak seksual.
Mencukupi kebutuhan nutrisi mikro
untuk mendukung 4 faktor itu bisa dibantu dengan mengkonsumi rutin AA
Calcium 1, Dycepsin Capsules, Zinc Capsules, Octacosanol Capsules,
Renuvs, dan P. Ginseng. Nutrisi-nutrisi tersebut ini tidak banyak
membantu bagi pasangan yang mengalami kasus serius seperti cacat
permanen dan telah melakukan bedah organ seksual.
Semoga bermanfaat khususnya bagi pasangan suami istri yang telah menikah namun sampai saat ini belum juga dikaruniai momongan. Wallahua'lam.