Rakatalenta.Com™, Meskipun pangsa pasar BlackBerry mengalami penurunan secara global di
segmen konsumen, namun BlackBerry terus berusaha meningkatkan jumlah
pelanggan "eksklusif" dari segmen korporasi dan pemerintahan.
Reuters
melaporkan, Selasa (3/12/2013), bahwa jumlah pelanggan korporasi dan
pemerintah yang menggunakan dan menguji perangkat lunak komunikasi mobile BlackBerry Enterprise Service (BES) tumbuh 20 persen selama enam bulan terakhir.
Perusahaan
besar seperti Morgan Stanley dan Boeing, saat ini sudah mengadopsi dan
menguji BES versi 10. Perusahaan asal Kanada ini mengatakan, saat ini
ada 30.000 organisasi yang telah memakai dan menguji BES 10, dari 25.000
organisasi pada pertengahan tahun 2013.
Produk ini memungkinkan divisi teknologi informasi sebuah perusahaan mengelola perangkat mobile
karyawan dengan cara aman pada jaringan internal perusahaan. Bukan
hanya perangkat berbasis sistem operasi BlackBerry, tetapi juga
perangkat berbasis iOS dan
Android
.
"Kami memungkinkan instansi organisasi dan pemerintah
untuk mengelola perangkat iOS, Android, dan BlackBerry, tanpa harus
mengorbankan keamanan," kata Stephen Bates, kepala unit bisnis segmen
perusahaan di BlackBerry, seperti dikutip dari Reuters.
BlackBerry juga menjanjikan akan terus memperbarui perangkat lunak BES 10, menjadi versi 10.2.
Di
Indonesia, baru operator seluler Indosat saja yang menyediakan layanan
BES 10. Operator seluler lain, termasuk Telkomsel dan XL Axiata, masih
menawarkan BES versi lama.
Beberapa waktu lalu, Senior Product Manager BlackBerry South East Asia, Ardo Fadhola mengatakan kepada KompasTekno, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan operator seluler lain di Indonesia untuk menawarkan layanan BES 10.
Selain
produk ponsel BlackBerry, perangkat lunak BES merupakan aset BlackBerry
yang berharga karena produk tersebut terkenal aman untuk melindungi
data perusahaan dari program berbahaya. [tehno.kompas]