Rakatalenta.Com™, Pihak berwenang di China dikabarkan telah membuat sebuah bangunan
untuk membuang bayi, di mana para orangtua dapat secara tidak diketahui
meninggalkan anak-anak tidak mereka inginkan.
Bangunan terletak di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, sebelah timur
China, itu akan memberikan tempat aman bagi para orangtua untuk
meninggalkan bayi-bayi mereka, yang kemudian akan dirawat di rumah
kesejahteraan tidak jauh dari bangunan itu, seperti dilansir surat kabar
the Daily Mail, Ahad (1/12).
Bangunan itu populer dengan sebutan 'kotak bayi' oleh media lokal dan
akan dipantau secara elektronik, sehingga ketika ada seorang bayi
ditinggalkan di sana maka alarm akan berbunyi.
Para staf di Rumah Kesejahteraan Nanjing, yang hanya berjarak lima
menit dari bangunan itu, kemudian akan datang untuk mengumpulkan
anak-anak ditinggalkan para orangtua mereka.
Bangunan itu dilengkapi pendingin ruangan, monitor kelembaban,
inkubator, tempat tidur, dan termometer. Namun, di bangunan itu tidak
dipasang kamera CCTV (kamera pengintai), sehingga para orangtua yang
meninggalkan anak mereka tidak diketahui identasnya.
Para staf di Rumah Kesejahteraan Nanjing berharap bangunan itu akan
menghentikan para orangtua dari meninggalkan bayi-bayi mereka di taman
atau di jalanan, yang kerap menyebabkan anak-anak mereka mati
kedinginan.
Banyak warga di Negeri Tirai Bambu itu merasa terpaksa meninggalkan
anak-anak mereka sebab adanya kebijakan satu anak dikeluarkan pemerintah
untuk mengontrol pertumbuhan penduduk. Peraturan itu diperkenalkan pada
1979.
Berita itu datang di saat Kota Shenzhen dilaporkan telah meminta
kepada Pemerintah Provinsi Guangdong untuk menerapkan fasilitas seperti
itu pada tahun depan.
Namun, kritikan bermunculan terkait rencana itu yang mengatakan bahwa
tindakan ini hanya akan mendorong para orangtua tidak bertanggung jawab
untuk meninggalkan anak-anak mereka.
"Kami melakukan ini demi menolong nyawa bayi-bayi ini," kata Juru
bicara Rumah Kesejahteraan Nanjing, Zhu Hong. "Para orangtua ini mungkin
terpaksa meninggalkan anak-anak mereka untuk alasan yang tidak masuk
akal. Tetapi anak-anak ini tidak bersalah dan perlu dilindungi."
Sampai tahun ini rumah kesejahteraan telah menerima 160 bayi. Pada
Agustus lalu sebuah gambar mengerikan dari seorang bayi tenggelam di
sungai menyebabkan kemarahan di China, setelah gambar itu muncul di
media sosial lokal.
Gambar itu, yang diambil di sebuah tepi sungai di tenggara China,
memperlihatkan seorang bayi sudah meninggal masih mengenakan pakaian
anak-anak dan sebuah popok, beberapa hari setelah bayi baru lahir itu
ditinggalkan begitu saja di dalam air.
China memiliki kebijakan satu anak yang diperkenalkan pada 1979 untuk
menjaga populasi negara itu agar tetap di bawah kendali. Kebijakan itu
membatasi pasangan di daerah perkotaan agar hanya memiliki satu anak.
Banyak keluarga di Negeri Tirai Bambu itu berharap punya anak lebih
banyak agar dapat menyokong mereka di masa usia tua nanti. Akibatnya
China memiliki tingkat pertumbuhan bayi perempuan yang tinggi,
dibandingkan dengan kelahiran bayi laki-laki. [merdeka ]