Rakatalenta.Com™, Daya tarik investor asing, terutama investor Timur Tengah untuk memarkirkan dananya di Indonesia, sangat dipengaruhi cara pemerintah dan jajarannya mengelola perekonomian nasional.
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla , mengakui, komposisi investasi dari Timur Tengah memang masih minim. Kekuatan investor Timur Tengah terletak pada modalnya yang besar.
"Kalau bicara investasi Timur Tengah adalah investasi capital, itu bisa langsung dan tidak langsung. Langsung, angkanya saya tidak tahu pasti, tapi Timur Tengah lebih banyak berinvestasi tidak langsung, karena lewat Singapura, London atau lewat Malaysia, karena mereka kekurangan orang. Tapi tergantung keadaan negeri kita tentunya, kata Kalla di Hotel ShangriLa, Jakarta, Selasa (3/12).
JK melihat, belum pulihnya kondisi perekonomian di negara maju merupakan peluang bagi Indonesia untuk menarik minat investor Timur Tengah yang memiliki kekuatan modal besar. Indonesia harus bisa memanfaatkan terpuruknya kondisi perekonomian negara maju.
"Bagaimanapun kita harus mengambil keuntungan di mana modal Timur Tengah tidak mudah masuk ke market, dan juga khawatir ada apa-apa jadi masalah di Timur Tengah, di Amerika atau di Eropa dan itu semua menarik di Indonesia, Malaysia dan sebagainya," jelasnya.
Beberapa korporasi dan bank besar asal Timur Tengah perlahan mulai masuk Indonesia. "Ada dari Qatar dari Kuwait bikin bank, sebenarnya itu hal yang baik," ucapnya.
Salah satu bank terbesar di dunia asal Qatar yang sudah mencaplok bank nasional adalah QNB. QNB Group terus tumbuh menjadi bank terbesar dengan asset mencapai USD 91 miliar atau setara dengan Rp 885 triliun. Bank terkemuka asal Timur Tengah ini menguasai hampir 45 persen pangsa pasar sektor keuangan di Qatar. Pada awal tahun 2011, Qatar National Bank (QNB) resmi mengambil alih 69,59 persen saham PT Bank Kesawan Tbk (BKSW) melalui penjualan saham baru (rights issue) yang menambah modal disetor bank menjadi Rp 890 miliar dari sebelumnya Rp 154 miliar.
Sementara itu, Boubyan Bank Kuwait dan National Bank of Kuwait berhasil memiliki masing-masing sebesar 19,03 persen dan 6 persen saham Bank Muamalat, dengan nilai masing-masing Rp 140,67 miliar dan Rp 44,35 miliar. [merdeka]