Rakatalenta.Com™ Arsip berita online Indonesia -
Sekitar 150-an massa Gusdurian (pencinta Gus Dur) Jawa Timur menggelar
aksi di depan pintu gerbang Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat
siang (3/1). Massa yang mengenakan seragam kaos bergambar KH Abdurrahman
Wahid atau Gus Dur itu, akan menghadang kedatangan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) bersama rombongan.
"Aksi ini, sebenarnya
adalah menolak kedatangan Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB), yang
datang bersama rombongan Presiden SBY untuk mengikuti Haul Gus Dur ke 4
di Ponpes Tebuireng," kata Koordinator Aksi, Ahmad Basuni Salim via
telpon selulernya.
Basuni juga menegaskan, kalau pihak Gusdurian
menolak keras kedatangan seorang pengkhianat seperti Muhaimin dan
kawan-kawannya yang telah mendepak Gus Dur dari Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB). "Muhaimin dan para pejabat yang membantunya, harus
bertanggung jawab atas kehancuran PKB," tegasnya.
Muhaimin dan
PKB, kata dia, tidak pantas menyandang nama besar Gus Dur sebagai guru
bangsa. Demi kepentingan politik sesaat, kata dia, Muhaimin dan PKB-nya,
telah menggunakan gambar Gus Dur untuk atribut atau alat peraga
kampanye.
"Apalagi menggunakan kalimat PKB adalah penerus
perjuangan Gus Dur, itu tidak dibenarkan. Karena Muhaimin dan golongan
orang-orang anti NU telah menyingkirkan Gus Dur, kenapa sekarang
menggunakan simbol-simbol Gus Dur demi menarik simpati masyarakat,"
beber dia.
Jika memang penggunaan gambar dan kalimat Gus Dur itu
didasari itikat baik, masih kata dia, kenapa harus digunakan untuk
kampanye politik?
"Gus Dur bukan satu-satunya pendiri PKB. Masih
ada Gus Mus (KH Mustofa Bisri) dan beberapa kiai lain, kenapa bukan
mereka (para kiai selain Gus Dur) yang digunakan, kenapa harus Gus Dur
yang menjadi guru bangsa sekaligus pernah dikhianatinya? Kalau bukan
demi kepentingan politik apa lagi," kata dia.
Untuk itu, para
Gusdurian ini menolak kedatangan Cak Imin sapaan akrab Muhaimin ke
komplek Ponpes Tebuireng maupun komplek pemakaman Gus Dur. "Mereka telah
menzalimi Gus Dur, mereka tidak pantas menyandang nama besar Gus Dur,
yang sudah menjadi milik bangsa," tegas pria yang juga menjabat sebagai
Wakil Ketua Jaringan Gusdurian Jawa Timur itu.
"Tidak cukup hanya
meminta maaf kepada kalangan Gusdurian, para simpatisan dan pecinta Gus
Dur di seluruh tanah air, tapi Muhaimin cs harus turun dari jabatan
publik sebagai pertanggungjawaban moral. Karena tidak berbudi luhur dan
tidak memberikan keteladan yang baik bagi upaya membangun tatanan
politik yang bermartabat dan santun. Serta sangat bertentangan dengan
nilai-nilai luhur dasar negara kita," katanya.
Sayang, orang yang
ditunggu-tunggu para Gusdurian di Jombang itu (Muhaimin) diinformasikan
batal datang ke Jombang bersama rombongan Presiden SBY. "Datang atau
tidak, aksi tetap berjalan. Kami terang-terang ingin menuntut Muhaimin.
Dia bersama kekuatan luar NU yang anti Gus Dur dan anti NU,
mengambil-alih PKB. Bahkan mengusir dan memecat Gus Dur. Bahkan, dulu
dia pernah meminta Gus Dur kalau mau masuk PKB lagi, harus mendaftar
lagi."
"Caranya yang menghina Gus Dur dan para kiai sudah
melampaui batas, apalagi terhadap para pengikut Gus Dur. Lah, orang
begitu kok mengaku mau meneruskan perjuangan Gus Dur," pungkas Basuni. [
Merdeka]