Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto ditantang warga
Solo untuk mau menandatangani sumpah mati untuk tidak korupsi bila
terpilih nanti. Jika terbukti korupsi, maka keduanya harus rela mati
atau dihukum mati.
Selain itu, kedua capres itu juga dituntut berani memberikan hukuman mati kepada pelaku korupsi.
Bambang Saptono, koordinator aksi merasa prihatin dengan kondisi bangsa
saat ini. Korupsi di Indonesia sudah merajalela dari kalangan atas
sampai tingkat bawah.
"Jokowi dan Prabowo harus berani menandatangani sumpah mati ini. Mereka
harus berani menyatakan diri sebagai orang antikorupsi. Harus berani
mati jika korupsi. Harus berani menghukum mati pelaku korupsi," teriak
Bambang, saat berorasi sambil memanggul keranda mayat, di Bundaran
Gladag, Solo, Jawa Tengah, Jumat (30/5).
Menurut Bambang, capres yang baik adalah capres antikorupsi, berani mati
dan mau menegakkan hukuman mati bagi pelaku korupsi. Capres seperti
itulah, kata Bambang, yang akan dipilih oleh rakyat.
Usai melakukan aksinya, Bambang dan beberapa kawannya melakukan tabur
bunga di atas keranda mayat. Mereka membawa spanduk dan keranda mayat,
berjalan menuju Kantor Pos Besar Solo, yang hanya berjarak 200 meter.
Dua spanduk yang berisi tulisan sumpah mati capres untuk ditandatangani
Jokowi dan Prabowo, dimasukkan menjadi satu dalam keranda.
"Keranda dan draft tanda tangan sumpah mati ini kita kirimkan ke KPU
pusat. Nanti agar ditandatangani oleh Jokowi dan Prabowo," katanya.
[Merdeka]