Warga sekitar komplek Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2
Lubuklinggau, di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I,
heboh. Pasalnya, tanaman pisang umur setahun milik Sultan (27) yang
berada di pekarangan rumahnya sudah empat bulan memiliki buah pisang
dalam jumlah ribuan dengan tandan menjuntai ke bawah dan panjang sekira 2
meter.
Tak ayal, hampir setiap hari lima hingga enam orang yang
kebetulan melintas di sekitar lokasi menyempatkan untuk berhenti
melihat langsung keanehan tersebut. Mereka bahkan izin kepada sang
pemilik hanya untuk berfoto dan tak jarang meminta bibit tanaman pisang
untuk dibawa serta ditanam di rumah.
Menurut Sultan, sudah dua
kali pohon pisang miliknya itu berbuah dalam jumlah banyak. Sayangnya,
buah pohon pisang itu tidak dapat dimakan meskipun berbuah dalam jumlah
banyak. Itu lantaran orangtua Sultan melarang agar tidak dimakan. "Kata
orangtua saya, buah pisangnya tidak dapat dimakan. Jadi saya ikutin saja
apa kata orangtua," ujarnya.
Dia menjelaskan, pohon pisang
berbuah banyak tersebut awalnya ditanam setahun yang lalu oleh orang
tuanya di halaman rumah. Dan bibitnya diambil dari rumah keponakannya di
kampung yang ada diwilayah Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Mura.
"Banyak yang mau minta bibitnya. Terakhir kemarin orang dari Palembang
yang kebetulan liburan dan melintas langsung mampir hanya untuk minta
bibitnya," ujar Sultan.
Dia menambahkan, pohon dan buah pisang
miliknya itu tetap akan dipelihara dan dirawat. "Silahkan saja kalau
orang mau melihat-lihat ke sini asal tidak merusak. Sebab, kalau menurut
saya pohon pisang ini unik dan merupakan pohon pisang jenis hiasan,"
bebernya.
Sementara Mar (31), Ibu rumah tangga (IRT) yang juga
merupakan warga sekitar mengaku aneh melihat buah pisang dengan jumlah
banyak dan menjuntai seperti itu. "Biasanya buah pisang tidak sebanyak
itu, kalau yang ini banyak buahnya. Sampai-sampai pohonnya tidak dapat
menopang beban buah pisang tersebut," katanya.
Keberadaan pohon
pisang unik tersebut, sambung dia, banyak menarik perhatian orang.
Khususnya pengendara yang kebetulan melintas dilokasi tersebut. "Hampir
setiap hari ada saja orang-orang yang mengambil foto saking penasaran.
Mereka cuma ambil foto kemudian sesekali bertanya kepada saya, termasuk
dengan sang pemilik," pungkasnya. [Merdeka]