Rakatalenta.Com™, Kecelakaan antara KRL dan truk tangki terjadi di perlintasan KRL Pondok
Ranji, Jakarta Selatan. Akibat kecelakaan ini gerbong khusus wanita di
bagian depan terguling.
Sesaat setelah kereta terguling, dari
ruang masinis keluar asap hitam dan tak lama kemudian bunyi ledakan
berkali-kali, api pun menyala. Api berkobar hebat karena truk tangki
bermuatan penuh BBM. Butuh beberapa jam sebelum pemadam kebakaran
berhasil memadamkan api.
Kecelakaan maut ini terjadi Senin (9/12) sekitar pukul 11.15 WIB. Sedikitnya lima orang tewas dan 86 penumpang luka-luka.
Korban rata-rata menderita luka bakar dan memar karena terinjak-injak. Para penumpang panik saat kecelakaan terjadi.
Sejumlah
pihak mengaitkan peristiwa ini sebagai Tragedi Bintaro Jilid II.
Berikut fakta-fakta soal kecelakaan maut KRL versus truk tangki.
1. Truk tangki nekat terobos lintasan
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan peristiwa tabrakan KRL di
perlintasan kereta api di Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan bukan kesalahan Kereta Commuter Line, melainkan truk tangki yang
menerobos perlintasan kereta api tersebut.
"Posisi pintu
perlintasan sudah tertutup setengah, namun truk tersebut lolos sehingga
kereta yang tengah melintas dengan kecepatan 70 kilometer/jam menghantam
truk tersebut," ujar Kepala Daerah Operasi PT KAI Jakarta, Isnadi dalam konferensi pers di SDN 06 Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12)
Sementara itu, saat kejadian, mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) itu diketahui membawa puluhan ribu liter premium.
"Berisi 24 ribu liter premium," ujar Humas Pertamina Wianda A Pusponegoro.
2. Petugas kesulitan evakuasi masinis
Darman Prasetyo (25), masinis KRL Commuter Line tewas akibat menabrak
truk tangki di Pondok Ranji. Petugas sempat kesulitan mengevakuasi
jenazah Darman. Pria muda ini tewas dengan luka bakar di sekujur
tubuhnya.
Darman rupanya pernah curhat soal resiko pekerjaan yang
dijalaninya selama ini. Sebagai pengemudi Kereta Api, Darman mengatakan
kepada pamannya Suroyo, tugas yang dipegangnya ini memiliki tanggung
jawab moral yang besar.
"Dia pernah curhat ke saya, dia pernah
menabrak orang. Di situ dia merasa bersalah sekali dan selalu kepikiran
atas kejadian itu," kata Suroyo, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta
Timur, Senin (9/12).
Suroyo mengatakan, meskipun saat menabrak
orang di perlintasan kereta api bukan karena kesalahan Darman. Namun
beban moral selalu membayang-bayangi Darman pada saat itu.
3. Sopir truk tangki luka bakar parah
Sopir truk tangki Pertamina yang ditabrak KRL di perlintasan KRL Pondok
Ranji, Jakarta Selatan, diketahui bernama Caisiman. Akibat peristiwa
itu, Caisiman mengalami luka bakar serius. Entah kenapa Casiman nekat
menerobos perlintasan kereta padahal KRL sudah melaju.
"Informasi mengalami luka bakar serius," ujar Humas Pertamina Wianda A Pusponegoro saat ditemui di kantornya, Senin (9/12).
Wianda menambahkan Caisiman saat ini dirawat di RS Suyoto. Pihaknya juga berjanji akan bertanggungjawab dalam insiden ini.
"Kita bertanggungjawab apa yang jadi tanggungjawab kita," katanya.
4. Tak ada satpam dan alat penyelamat di KRL
Wartawan Antara Fransiska Ninditya, korban selamat kecelakaan KRL
Commuterline yang menabrak truk tangki pengangkut bahan bakar minyak,
mengaku sempat mendengar dentuman ledakan tiga kali di bagian gerbong
depan atau gerbong khusus wanita.
Penumpang panik hendak menyelamatkan diri. Sayangnya tak ada satpam atau alat penolong dalam KRL itu.
Dia
mengatakan kereta terguling ke kanan dan para penumpang berusaha
mencari jalan ke luar lewat gerbong bagian belakang, sementara yang lain
panik.
"Keretanya terguling ke kanan dan aku nyari alat pemecah
kaca tidak ada, satpam gak ada, gerbong depan, itu khusus perempuan itu.
Penumpang yang lain berusaha cari jalan keluar lewat gerbong bagian
belakang. Kita sudah teriak-teriak, aku nginjak itu kaca," ujar dia.
5. Warung Nasi Padang dan motor ikut terbakar
Zelfi (40) seorang pedagang masakan Padang menggambarkan betapa keras
ledakan truk tangki yang mengangkut premium setelah tabrakan dengan KRL.
Zelfi juga mengaku melihat setelah ledakan ada sekitar 5 orang yang
luka bakar keluar dari kereta api.
"Saya melihat saat ledakan
mobil tangki terbakar. Saya lagi masak dan pertama kedengaran suara
ledekan dan baru mengeluarkan api dari mobil tangki," ujar Zelfi kepada
merdeka.com di lokasi tabrakan, Senin (9/12).
Sesaat setelah
ledakan Zelfi mengaku langsung lari. Dia tidak memikirkan dagangan lagi.
"Masalah kerugian kita belum bisa pastikan dan saya menganggapnya
sebagai musibah. Yang pasti gosong semua habis mas," ujarnya.
Beberapa
motor yang tersambar api juga terbakar. Pengemudi motor memang
berlarian meninggalkan motor setelah ledakan keras terjadi.